Dear My Ex-boyfriend
Terhitung mulai hari ini,kita berdua sudah 8 bulan mengakhiri hubungan ini, aku sudah 8 bulan menahan sakit hati karena kau tinggalkan, aku sudah 8 bulan hidup sendiri tanpa kamu,tanpa cinta kamu, tanpa senyumanmu, tanpa kasih sayangmu, tanpa perhatianmu, tanpa kebahagiaan darimu,dan ternyata sudah 8 bulan lamanya KITA berpisah. Setahun lalu aku masih biza merasakan semua itu, aku masih biza merasakan kasih sayangmu, cintamu, senyumanmu yang dulu hampir setiap hari kau beri untukku. Bahkan dulu setiap hari aku masih biza mendengar suaramu yang memanggilku dengan sebutan “DindaQu sayang”. Tapi itu dulu sebelum semuanya benar- benar berakhir.
Terkadang aku berfikir untuk biza memperbaiki hubungan kita,aku ingin biza bersamamu lagi , aku ingin dirimu menjadi kekasihku lagi. Tapi disisi lain kau takut untuk ku sakiti, kau takut aku akan mengulang kesalahan itu terus menerus, mungkin kau sudah jenuh mendengar semua janji ku,kau sudah bosan untuk mempercayaiku. Bahkan kau menolak untuk kembali bersamaku.
Hal itu membuat ku sadar akan arti sebuah kepercayaan, setelah kau memutuskan untuk tidak berhubungan lagi denganku. Aku merasa ada yang hilang dari hidupku, aku merasa hari-hariku gelap dan suram. Aku sudah berharap banyak padamu. Aku sudah berharap kelak kau yang akan menjadi suamiku nantinya, tapi lagi-lagi aku harus meyakini bahwa Allah jua lah yang menentukan segalanya. Aku dan kamu sudah berusaha untuk selalu dan selalu mempertahankan hubungan ini, tapi nyatanya ini semua harus berakhir jugakan.
Di bulan ke-8 ini, jujur saja aku belum bisa melupakan semuanya, aku belum biza melupakan suaramu yang lantang dan keras memanggilku, aku belum biza melupakan setiap pertengkaran-pertengkaran yang menurutku hampir semua karena sikapku yang tak mau mengertimu,aku belum biza melupakan semua kenangan yang kita lalui di Sekolah,aku belum biza melupakan semua perkataanmu yang seakan takut kehilanganku,aku belum biza melupakan semua ucapanmu yang meyakinkan ku untuk bertahan disaat cinta kita terhalang oleh restu orang tua kita. Maaf telah mengecewakanmu,maaf telah merusak kepercayaanmu,maaf telah menghancurkan rencana indah kita. Maafkan aku yang tak bisa membuatmu terus bertahan,maafkan aku yang membuatmu bisa berpaling dariku.
Untuk kau yang saat ini masih ku cinta, aku rindu saat kau memeluk erat tubuhku, aku rindu saat kau memarahiku karena kau khawatir padaku, aku rindu saat kau mencium keningku dan berkata “aku akan mencintaimu SELAMANYA dindaku sayangg”,aku rindu pertengkaran kecil yang sering terjadi pada kita, aku rindu saat kau cemburu padaku karena lelaki lain yang mencoba mendekatiku, aku rindu kamu sangat merindukanmu………… aku merindukanmu Kanda.
Tetapi kini kita semakin menjauh,kau menjauhiku,kau membenciku, kau sudah tdak menghiraukanku lagi, kau malah menganggapku sampah yang sudah seharusnya kau buang jauh-jauh. Kau tak pernah mengaggapku ada di kehidupanmu. Kenapaa,,kenapa kamu membenciku seperti ini, ada kah salah yang ku perbuat, adakah tingkahku yang tak kusukai, atau apalahh,,,
kenapa harus seperti ini,kenapa harus membenciku,kenapa harus menjauhiku, kenapa harus membuangku,kenapa kau tak menganggap aku pernah menjadi bahagian dari hidupmu..
seberapa besarkah kesalahanku….
kenapa harus seperti ini,kenapa harus membenciku,kenapa harus menjauhiku, kenapa harus membuangku,kenapa kau tak menganggap aku pernah menjadi bahagian dari hidupmu..
seberapa besarkah kesalahanku….
Kanda,, waktumu disini sudah tak banyak,kau akan benar-benar pergi jauh. ujian nasional tinggal 5 bulan lagi, aku tdak akan pernah melihatmu,melihat keceriaanmu disekolah, melihat kau berjalan ke kantin bersama temanmu, tak akan pernah lagi ku melihat kau bercanda dengan teman-temanmu, takkan pernah lagi ku mendapatimu memainkan senar gitar sambil menyanyikan lagu yang dulu kau ciptakan untukku. Aku takkan pernah melihat wajahmu yang tegang saat melihatku berjalan didepan kelasmu karena kau tak suka aku berada disana, aku takkan lagi pernah mencuri perhatianmu dengan mengatakan pada mereka bahwa aku menyukai salah seorang temanmu, aku takkan pernah lagi melihat aksimu bermain futsal,aku takkan pernah bertemu lagi denganmu setelah kepergianmu untuk melanjutkan study di Makassar…(aku masih berharap keajaiban biza mempersatukan kita nanti)…
Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu kanda…
Munafik diri ini bila mengatakan sudah tak mencintamu lagi,munafik diri ini jika mengatakan sudah bisa melupakanmu dan semua kenangan kita,munafik diri ini bila aku membencimu,dan munafik dri ini jika mengatakan bisa bahagia melihatmu bahagia bersama wanita lain, tapi setidaknya hanya untuk saat ini karena aku juga berharap bisa bangkit dari rasa kehilangan yang sangat mendalam ini, aku juga berharap bisa menemukan yang lebih baik darimu meski nyatanya hingga saat ini aku belum menemukannya, saya tegaskan HANYA UNTUK SAAT INI,aku tak tau,kau juga tak tau,dan semua tak tau apa yang telah direncanakan oleh Allah.SWT.,SEMUANYA PASTI AKAN INDAH PADA WAKTUNYA.
7 DESEMBER 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar